Memberi nama yang Islami untuk sang buah hati
Apalah arti
sebuah nama; demikian anggapan, persepsi, dan bahkan prinsip dari sebagian masyarakat
Indonesia di masa kini, sehingga tidak heran jika kita menemukan berbagai nama
teman, tetangga, dan orang-orang di sekitar kita dengan variasi nama
yang masing-masing memiliki arti dengan sebab musababnya tersendiri, namun
ada juga yang sama sekali tidak memiliki arti dan makna.
Masyarakat Indonesia yang
mayoritas muslim dan umat muslim Indonesia yang merupakan jumlah yang paling
banyak di dunia seharusnya sangat memperhatikan perkara ini, karena jika kita
kembali kepada sabda yang mulia kanjeng Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi
wasallam, maka tuntunan yang kita dapatkan dari sabdanya yang artinya,
“Sesungguhnya nama yang paling disukai Allah adalah Abdullah dan Abdurrohman.”
(HR. Muslim, Abu Dawud).
Yaitu sangat jelas bahwa ternyata Allah
Subhanahu wata’ala bisa saja menyukai seorang hamba dikarenakan hamba tersebut memiliki
nama yang baik dan bagus disamping juga karena aspek lain terutama ketaatan
kepada Nya. Setelah mengetahui nasehat dan tuntunan dari Hadits tersebut maka
tidak bisa dibenarkan jika pada akhirnya para orang tua masih menganut paham “apalah
arti sebuah nama”, sebab dalam Islam justru pemahaman kita harus diganti
menjadi “Nama adalah do’a”,
Jadi bagi
orang tua yang sangat merindukan kehadiran sang buah hati hendaknya tidak keliru
dan sembarangan dalam menyiapkan dan memberikan nama pada sang buah hati.
Berilah nama yang bagus, yang indah dan tentunya yang islami yang memiliki
makna yang sesuai harapan dan do’a kita. Namun permasalahan yang lain juga
sering terjadi pada sebagian orang tua, setelah sang buah hati diberi nama yang
baik malah dipanggil dengan nama panggilan yang tidak mengandung do’a.
Contohnya Abdullah dipanggil Bedul, Ibrahim dipanggil Bram, Ahmad dipanggil
Memed atau orang tua memberi nama yang
diharamkan bahkan termasuk kesyirikan kepada Allah seperti Abdul Ka’bah, Abdul
Rasul dan sejenisnya, atau yang lebih
ironisnya manakala orang tua yang mengakunya orang Islam justru memberi nama
buah hatinya dengan nama-nama yang berbau non islam atau meniru-niru orang
kafir misalnya terdapat anak islam yang bernama Franky, Leonardo, Madonna,
Christina dll.
Kebiasaan yang seperti ini harus ditinggalkan karena akan
memberikan dampak yang tidak baik bagi orang tua maupun anaknya. Setelah
mengetahui pentingnya nama bagi sang buah hati maka sudah seharusnya kita
menyadari dan memulai dari diri kita dan orang-orang di sekitar kita agar di
hari esok dan seterusnya tidak terjadi salah kaprah dan persepsi, sehingga
syiar islam bisa jelas terlihat di negeri-negeri kaum muslim di seluruh dunia. Wallahu
a’lam.
Comments
Post a Comment