Bidan Berperan Penting Turunkan AKI dan AKB
JAKARTA – Target pencapaian Millennium Development Goals
(MDGs) Tahun 2015 dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
Dari target MDGs 102 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH),
pada tahun 2007 AKI telah mengalami penurunan dari 228 per 100.000 menjadi 118
per 100.000 KH. Sedangkan target AKB pada MDGs 23 per 1000 KH, pada tahun yang
sama tercatat mengalami penurunan dari 34 per 1000 menjadi 24 per 1000 KH.
Kementerian Kesehatan telah melakukan upaya mengatasi
masalah dalam menurunkan AKI dan AKB diantaranya mendekatkan jangkauan
pelayanan kebidanan kepada masyarakat. ”Dengan
dibangunnya Pondok Bersalin Desa (Polindes) di setiap desa dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan cakupan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak,” kata
Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc.,Ph.D saat membuka
acara Workshop Nasional Pelayanan Kebidanan (15/5).
Workshop Nasional Pelayanan Kebidanan diselenggarakan
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik Kementerian
Kesehatan bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) sekaligus dalam rangka
memperingati Hari Bidan Sedunia tanggal 5 Mei yang mengangkat tema Midwives
Save Lives.
Wamenkes menjelaskan makna Midwives Save Lives bahwa
bidan berperan penting menjaga kelangsungan hidup ibu dan anak, terutama di
daerah pedesaan. Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan memiliki posisi
penting dan strategis dalam penurunan AKI dan AKB, memberikan pelayanan yang
berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan melalui
pendidikan kesehatan dan konseling, promosi kesehatan, pertolongan persalinan
normal dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan perempuan serta melakukan
deteksi dini pada kasus-kasus rujukan.
Pada kesempatan itu Wamenkes juga menyampaikan upaya
lain dalam menurunkan AKI dan AKB yaitu pemberian kewenangan tambahan pada
Puskesmas untuk penanganan kegawatdaruratan pada kasus Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Pemberdayaan RS sebagai sarana rujukan dalam
penanganan kegawatdaruratan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) dan upaya standarisasi pelayanan kebidanan.
Kemenkes menghimbau bidan tetap semangat melayani dan
menyelamatkan kehidupan ibu dan bayi, memberikan pelayanan kebidanan secara
professional melalui peningkatan kemampuan analitik dan sesuai standar profesi.
Sedangkan untuk IBI lakukan pembinaan anggota untuk implementasi standar
profesi, peningkatan kompetensi, dan bersinergi dengan pemerintah dalam
akselerasi penurunan AKI dan AKB untuk bersama-sama wujudkan program MDGs 2015.
**Berita ini disiarkan oleh Subbagian Hubungan
Masyarakat Ditjen Bina Upaya Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat
menghubungi melalui nomor telepon 021-5277734 atau alamat e-mail : humas.buk@gmail.com
Comments
Post a Comment