the Singapore of Java, Kata Presiden?

Membaca kembali berita tanggal 08 Juni 2015, telah berlalu hampir setengah tahun. Berita tentang daerah Cilacap tanah kelahiran saya. Berita yang agak berbeda dari biasanya, kali ini bukan berita tentang pulau Nusa Kambangan sebagai tempat dipindahkannya para tahanan dari ibu kota, atau tempat eksekusi para terpidana mati, bukan juga berita tentang saudara-saudara kita TKI asal Cilacap. Namun kali ini beda bahkan bisa dikatakan luar biasa manakala daerah kita tercinta diberitakan akan menjadi kawasan industri layaknya Singapura. 


Membaca berita ini mungkin di antara kita akan menganggap berita hoax atau janji di masa kampanye seorang kepala daerah. Ternyata bukan, berita tentang Cilacap "the Singapore of Java" bukan terkait dengan masa kampanye seorang calon bupati ataupun gubernur, bahkan justru berita ini pantas dianggap luar biasa serta istimewa sebab terucap pertama kali dari lisan seorang Presiden- orang no 1 di negara ini, orang yang pastinya punya wewenang luas dan yang berhak mengambil kebijakan tertinggi untuk negeri ini termasuk daerah-daerah di Indonesia.


Dalam kutipan berita dinyatakan; “Presiden minta lahan di Cilacap jadi kawasan industri atau kota industri. Cilacap to be Singapore of Java,” kata Bupati Cilacap di gerbang Istana Negara, Jakarta, Senin (8/6/2015). Ini menjelaskan bahwa pernyataan Presiden tersebut disampaikannya di hadapan Bupati Cilacap, dan Bupati Cilacap telah menyanggupi tantangan Presiden. Bahkan beliau sudah menyiapkan tim percepatan pembangunan serta optimistis setiap jengkal lahan di kabupaten berluas 2.142,59 kilometer per segi itu akan dimanfaatkan untuk proyek industri. Sebuah berita yang serius yang harus kita tunggu pembuktiannya ke depan, apakah akan benar terealisasikan atau justru sebaliknya hanyalah "dongeng sebelum tidur" untuk kita masyarakat Cilacap.

Sebagai seorang tenaga kesehatan (bidan), saya senantiasa berharap manakala daerah Cilacap menjadi sebuah kawasan industri seperti Singapura nantinya maka akan diikuti oleh kemajuan sistem kesehatan di masyarakat Cilacap. Apakah mungkin tercapai? Ya sebagai seorang Presiden tentu sedang tidak bercanda dong ketika mengeluarkan pernyataan, apalagi beliau kan punya wewenang besar untuk "menyulap" sebuah daerah kabupaten menjadi sebuah daerah bertaraf sebuah negara seperti Singapura yang terkenal dengan sistem kesehatan yang sangat rapi dan moderen. Sejenak kita coba memahami sistem kesehatan di Negara Singapura.

Singapura memiliki 3 landasan dalam sistem kesehatannya, yaitu: (1) Negara memiliki tujuan untuk menciptakan populasi yang sehat dengan lebih menekankan kepada pelayanan kesehatan preventif serta upaya untuk melakukan gaya hidup sehat, (2) Singapura lebih menekankan kepada tanggung jawab pribadi atau masing-masing penduduknya mengenai kesehatan mereka atau dalam kalimat lebih sederhana adalah kesehatan merupakan tanggung jawab masing-masing individu, dan (3) Pemerintah diharuskan untuk mempertahankan biaya pelayanan kesehatan serendah mungkin dengan cara mengontrol tingkat supply pelayanan kesehatan serta penyediaan subsidi untuk pelayanan kesehatan publik. 

Kemudian dalam prakteknya Singapura mempunyai tingkat pelayanan kesehatan yang sangat menjangkau seluruh rakyatnya seperti pelayanan kesehatan primer (poliklinik, klinik GP) diselenggarakan oleh dokter umum, dokter keluarga, bidan, dan perawat dalam komunitas, yang mana pelayanan jenis inilah yang pertama kali berkontak dengan pasien dan kemudian memiliki kemampuan untuk merujuk pasien ke spesialisasi kedokteran tertentu ataupun rumah sakit untuk diagnosis dan tata laksana yang lebih lanjut. Kemudian Pelayanan Rumah Sakit, Singapura hanya menyediakan delapan rumah sakit publik yang terdiri dari enam rumah sakit umum, satu rumah sakit ibu dan anak, serta satu rumah sakit psikiatir dengan masing-masing fasilitas rumah sakit yang luas, nyaman, memadai, yang seluruhnya serba moderen dan terbaru. Lalu terakhir tingkat Intermediate and Long Term Care Service (ILTC) yaitu digunakan untuk pasien-pasien yang tidak lagi memerlukan perawatan di dalam rumah sakit, namun tetapi membutuhkan perawatan dalam jangka waktu yang panjang, jadi biasanya bersifat community bassed. 

Berikut saya sertakan juga data Statistik Vital dan Pencapaian MDG's 


Ingat...! Data di atas merupakan perbadingan antar dua negara ya (Indonesia dan Singapura), bukan antara Singapura dengan Kabupaten Cilacap. 

Setelah membaca data pada tulisan saya di atas tentu kita akan menaruh harapan besar kepada Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan pengembangan kawasan Industri di Kabupaten Cilacap yang pastinya akan diikuti oleh kemajuan sistem kesehatan masyarakat bertaraf Singapura, sehingga jargon atau ungkapan "the Singapore of Java" untuk kabupaten Cilacap adalah benar mencakup keseluruhan sektor di daerah Cilacap, bukan tebang pilih. "the Singapore of Java" ya terbayang di masa depan warga dari Ibu Kota Jakarta datang berobat ke Berbagai Rumah Sakit di Cilacap, atau setiap Orang Tua Jompo diberikan pelayan khusus di rumah mereka masing-masing, atau setiap Ibu hamil diharuskan mengikuti kelas Asuhan Kebidanan, "the Singapore of Java" ya terbayang di masa depan ketika seluruh Tenaga Kerja Indonesia asal Cilacap diminta kembali ke Bumi Pertiwi nya untuk mengisi setiap lowongan pekerjaan yang sudah disediakan. 

Semoga bapak Presiden bisa merealisasikan apa yang telah disampaikan ke publik. Dan semoga tulisan ini bermanfaat menambah kepeduliaan dan perhatian kita semua pada sektor kesehatan di negeri ini.

Bidan Lilis Gufarrain..



Comments

  1. moga aja biza trbukti ya pa presiden yg ganteng... ga jd mimpi siang bolong... amien

    ReplyDelete
  2. janji maning janji maning, janji kmpanye blom trbukti malah nambah janji lain...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cerita Bidan: Kado Ilahi di rahim wanita

Wisuda Akbid Graha Mandiri Cilacap 220813