Back To Allah; Pola Hidup Pengaruhi Proses Hamil dan Bersalin
Ilmu Allah tak berbatas dan tak bertepi, contoh satu ilmu Allah di zaman Globalisasi ini ialah kemajuan IPTEK khususnya Ilmu Teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun. Dengan Ilmu Teknologi semua orang dapat dimudahkan segala aktifitasnya, sekalipun dalam keadaan mendesak seperti kebutuhan yang instan yang tanpa disadari sangat memanjakan pola hidup orang-orang di zaman sekarang. Apa hubungannya kecanggihan teknologi dengan pola hidup seseorang yang berdampak pada kesehatannya?? Ya tentu sangat erat hubungannya teknologi dengan pola hidup orang di zaman ini jika dibanding dengan zaman dahulu. Pada kesempatan ini saya akan sedikit mengulas tentang kesehatan ibu hamil pada masa sekarang dan masa dulu berdasarkan pengalaman pasien.
Pernahkah sedikit terlintas pikiran tentang cerita ibu kita atau mbah kita yang dulunya lahiran secara naluriah/alami?? mengapa lahiran zaman dulu begitu mudahnya tidak merasakan sakit yang amat, tau-tau sudah bukaan lengkap bahkan ada yang sampai kebrojolan??? Masyaa Allah memang Allah Maha dari segala Maha, padahal di waktu dulu masih sangat kurang tentang ilmu teknologi maupun pengetahuan dan Allah tidak pernah berikan ujian di luar batas hamba-Nya, masih jarang komplikasi, lahirannya tergolong mudah-mudah tanpa intervensi/obat-obatan dan pemulihannya pun singkat. Bayi nya pun demikian, sehat dan selamat.. Subhanallah...! Akan tetapi, di zaman ilmu teknologi yang serba canggih ini mengapa justru angka kesakitan ibu hamil semakin meningkat, banyak resiko dan komplikasi terjadi, tidak lain bukan masalah ilmu teknologi yang diberikan oleh Allah di zaman ini tetapi, bagaimana kitanya saja yang menggunakannya, semua dianggap serba canggih yang pada akhirnya lupa bahwa itu bisa berdampak juga pada dirinya sendiri yaitu kesehatannya, terutama pada ibu hamil.
Sekali lagi, pertanyaan selalu terulang mengapa zaman dulu demikian mudah proses persalinannya? Dan sekarang justru berbanding terbalik? Ya tepat..! Karena zaman dulu memang proses nya luar biasa dari sebelum hamil ibu sudah bekerja keras sampai hamil pun masih mandiri bekerja, "siapa lagi kalau bukan kita, Nak yang menyelesaikan dan itu merupakan lapang rizki untuk kami"cerita orang-orang tua dulu. Yang mulai dari mempersiapkan kayu bakar untuk memasak, ke sawah, belum ke kebun, dan masih banyak aktifitas yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan saat ini pada kenyataanya jika kita bandingkan sebagian ibu hamil di era moderen ini kebanyakan tidak diimbangi dengan exercise, semakin berkurangnya aktifitas sebab berlebihan memanfaatkan teknologi.
Akhirnya imbas dari semua itu, sistem tubuh untuk mempersiapkan proses persalinannya pun kurang aktif dalam bekerja karena otot-ototnya kurang terlatih (tidak elastis) yang menyebabkan angka kesakitan ibu hamil dan bersalin semakin meningkat. Begitu pula pola makanannya, dahulu real food dan sekarang lebih mengenal junk food yang sebenarnya justru junk food itu sangat sulit terabsorpsi dalam tubuh dan ditambah dengan bahan-bahan tidak alami yang bisa menyebabkan komplikasi dalam persalinannya. Untuk itu kepada ibu hamil mari berdayakan dirinya masing-masing dengan kesadaran bahwa ibu yang sehat akan meminimalisir intervensi selama hamil maupun bersalinnya, serta melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan bermanfaat.
Akhirnya imbas dari semua itu, sistem tubuh untuk mempersiapkan proses persalinannya pun kurang aktif dalam bekerja karena otot-ototnya kurang terlatih (tidak elastis) yang menyebabkan angka kesakitan ibu hamil dan bersalin semakin meningkat. Begitu pula pola makanannya, dahulu real food dan sekarang lebih mengenal junk food yang sebenarnya justru junk food itu sangat sulit terabsorpsi dalam tubuh dan ditambah dengan bahan-bahan tidak alami yang bisa menyebabkan komplikasi dalam persalinannya. Untuk itu kepada ibu hamil mari berdayakan dirinya masing-masing dengan kesadaran bahwa ibu yang sehat akan meminimalisir intervensi selama hamil maupun bersalinnya, serta melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan bermanfaat.
Dan pada rekan-rekan sejawat
Mari kita sebagai tenaga kesehatan lebih mempedulikan kesehatan pasien dan lebih kritis terhadap apa yang sedang dikeluhkan. Gali informasi kesehatan dan berikan pada mereka yang membutuhkan karena siapa lagi kalau bukan tenaga kesehatan yang peduli pada kualitas kesehatan di masa mendatang bagi terwujudnya generasi yang berkualitas dan tangguh? Berikan kasih sayang secara totalitas pada pasien karena saat itulah kita mencintai pekerjaan yang sedang diemban kita sebagai Amanah dari Allah, bukan karena suatu embel-embel, karena lewat siapa jika tenaga kesehatan tidak mempedulikan hal itu??? Perubahan kesehatan dimulai dari diri kita sebagai tenaga kesehatan yaitu kesehatan jasmani dan rohani, dari situlah kita sadar bahwa semua pasien adalah sama, mereka yang membutuhkan pertolongan lewat tangan kita dan totalitas bekerja itu sangat diperlukan sebagai tenaga kesehatan.
Bogor, Desember 2015
Salam, Bidan Lilis Gufarrain
Comments
Post a Comment